Kamis, 21 April 2011
SCUD - Lighting effect
Calisto7 - Adobe Photoshop -
Selasa, 19 April 2011
Banyak yang 'hilang' di April
Selasa, 19 April 2011.
Hari ini saya resmi mengundurkan diri dari kantor saya bekerja, tepat tiga bulan sebelumnya. Alasannya simpel, saya mau fokus sama skripsi dan sarjanaku. Alasan yang lebay memang, tapi jujur saya bukan orang yang multitasking. Saya kurang pandai melakukan dua hal dalam satu waktu. Satau – satunya kegiatan yang bisa saya multitasking-kan adalah menguyah sambil bernafas. Tapi kerja skirpsi sambil kerja? Itu berat memang
18 Januari lalu, pada saat saya diinterview saya memang sempat ditanya masalah ini. Dan saya bilang kalo semuanya bisa diatur. Tapi sayang sekali, I am not a superman. Terlalu berat rasanya. Dulu saya memang niat kalo pulang kantor langsung kedepan Reiress (nama laptopku) untuk kerja proposal skripsi. Yang ada sampe rumah saya malah hampir koma karena kecapean.
Banyak hal hebat yang saya dapat di kantor itu. Pelajaran tools, warna, shortcut dan banyak hal lain dalam desain grafis betul – betul memperbanyak pengetahuanku. Saya juga belajar kerjasama, dan ikatan kekeluargaan serta profresionalisme. Dan bagaimana merasakan keringat dan nikmatnya mencari uang sendiri.
Sekarang saya resmi jadi seorang pengangguran, pengangguran yang punya satu mimpi untuk jadi lebih baik. Bukan satu sebenarnya. Banyak. Butuh pengorbanan banyak memang utuk mendapatkan sesuatu yang banyak pula.
Bulan April, kau cukup banyak menghilangkan hal penting sepertinya. Semoga hal penting itu bisa kembali lagi nanti. Lebih baik. Amin.
Jumat, 15 April 2011
Mungkin kalo di film – film, inilah klimaksnya. Rasanya seperti setengah mati membuat bangunan dari kartu remi, terus pas sudah hampir jadi, seketika hancur karena bersin yang sudah tidak bisa ditahan.
Tuhan sudah tau jalan hamba-Nya masing – masing. Tidak perlu panik ketika kehilangan, pastikan saja dia baik – baik saja. Pastikan dia selalu tersenyum, walau siapa tahu senyum itu bukan untukmu. Selalulah berdoa didekatkan dengannya. Selalulah bersiap mengawasinya, ketika ia hampir jatuh. Selalulah siap mengantarnya pulang, ketika ia tersesat. Selalulah membuatnya tertawa, ketika air matanya tak berhenti mengalir.
Tidak ada alasan untuk tidak selalu seperti ini. Masih banyak yang harus dipelajari, dan dipahami. Dan dimengerti.