Sabtu, 29 Desember 2012

Happy Birthday, Pacar!

Percaya atau tidak, saya sudah merencanakan apa yang bisa saya kasih di ulang tahunnya Titah sejak ulang tahunnya tahun lalu.

Ah tidak, berlebihan. Sejujurnya saya sudah mulai memikirkan hadiahnya apa sejak nonton Ted bareng dan bilang "Mauka boneka begitu". Dan itu sukses bikin kepikiran. Padahal waktu itu masih bulan September, sedangkan ultahnya 29 Desember. Tapi saya tahu memang susah juga cari boneka begituan. Cari-cari di Kaskus, yang muncul cuma TEDdy bear. Kalo yang begituan juga banyak malam-malam dekat Stimik. Tapi niat baik memang berjalan lancar. Saya akhirnya dapat lapak yang bisa pesankan saya langsung dari luar.

Barangnya sudah ada sejak Oktober. Waktu terus berjalan tanpa terasa, dan tiba-tiba sudah 28 Desember. Ceritanya bentar malam sudah waktunya kasih surprise.
Jadi saya ditemani adik perempuan saya, Ika sebagai konsultan pembungkus kado dan agen kue emoticon rainbow cake.

Keterangan stock dan harga, silahkan hubungi adik saya.
Kita menunggu hampir sejam lebih di McD dengan berjuta alasan di Titah. Rencana hampir berantakan pas Pyonk (Kalo Titah itu Batman, Pyonk itu Robin nya *perumpamaan yang agak aneh*). Cuma akhirnya doski punya solusi.

Jam setengah 12, saya sudah ada di samping rumahnya Titah. Pas jam 12, Pyonk pura-pura telepon 'HAPPY BIRTHDAY TITAAAAH, ADAKA DEPAN RUMAHMU!!' pas Titah keluar, yang muncul adalah Taxido bertopeng dengan kaos Forgotten a.k.a saya sendiri, dengan kue yang asap lilinnya masuk-masuk di hidung.



Tiup lilin, makan kue, bagi-bagi di ortunya Titah, kasih kado dan saya pulang dengan lega. Baru setengah perjalanan, doski nelpon da bilang suka sama kadonya.

Tolong jangan 'nakal' nah Ted -_-
Well memang selain Ted tadi, sudah saya selipkan pop up card pertama yang saya bikin dengan beberapa kali trial error. Lengkap dengan foto paling alay nya Titah yang memang saya cari di fesbuk dengan penuh kekuatan hati, berhubung di album-album lamanya banyak foto ^&*$(@$$)(@()$*

Akhirnya saya bisa bikin pop up card, pemirsa.
Well happy birthday, pacar. Semoga masih saya, dan selalu saya yang kasih kamu hadiah paling spesial.


Rabu, 26 Desember 2012

How Are You Today?


Masuknya beberapa makanan ini di perut saya dalam sehari, selain mengakibatkan gangguan kesehatan, bisa juga mengakibatkan gangguan keuangan (apalagi tanggal tua gitu)

Rabu, 19 Desember 2012

Alasan.



Saya jatuh cinta sama kalimat di buku ini. Ini memang bukan buku saya (otomatis itu juga bukan tangan saya. Kuku saya tidak selentik itu), hanya sekedar lihat di salah satu situs desain grafis yang menjual buku ini. Well the point is..  Yah, saya rasa kalian bisa baca sendiri.

Hurricanes - The Script


Neither one of us is getting out of here alive
Both of us are stranded and we won't make it back inside
The whole world is blowing away
We just watch it pass us by
Ya, it swept up both our
Feet when we meet in the northern sky

Like thunder and lightning go in the one
Together we make a perfect storm
You're like the wind I'm like the rain
Together we both make hurricanes



We're heading towards each other at 150 miles an hour
Knocking us of course with the forces once you feel the power
Where tryna get away tryna clear the path
From everything we buried in the aftermath
Swear like a super sale legging getting lager and lager

Like thunder and lightning go in the one
Together we make a perfect storm
You're like the wind I'm like the rain
Together we both make hurricanes


On my own I'm just another cold rainy day
Before the winter gone along and take me away
But she's just a breeze on a sunny day
But once the two of us together
Man were blown away

Like thunder and lightning go in the one
Together we make a perfect storm
You're like the wind I'm like the rain
Together we both make hurricanes

Away hurricanes away hurricanes


Selasa, 11 Desember 2012

Semacam Liburan di Bali...


Saya sendiri lupa apa sudah pernah ke Bali atau belum. Mama saya bilang, saya sudah pernah kesana, tapi waktu itu masih bayi katanya. Mana sempat saya ingat?

Kedatangan ke Bali kali ini sebenarnya 50-50. 50 nya kerja, 50 nya lagi tidak terlalu kerja. Uangnya sudah lumayan lama saya tabung. Salah satu alasan terbesar saya kesana adalah, saya mau lihat langsung desain pertama saya yang dipake di luar Makassar. Is it cool ?

Saya berangkat Sabtu sore yang diawali adegan kejar-kejaran plus ojek karena macet total depan bandara. Saya, Fandy, Ilham, Adi, Kiprah dan Robin (Kami dari, 99 Entertainment!! *ala-ala boyband* ) beberapa saat lagi akan menjadi petualang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu~

Boyband (?)
Kita sampai di Bandara Ngurah Rai, Bali sekitaran jam 7 malam. Parahnya, kita sama sekali belum tahu mau tinggal dimana. Maklum, teman-teman arranger tour nya dari Immortal Live dan Secondhand nya baru datang besoknya. Setelah keliling Kuta hampir sejam, kita akhirnya terdampar di CK selama hampir dua jam. Waktu yang lumayan lama sampe harus dapat penginapan murah daerah Poppiies, Kuta. Saya taruh tas, dan keliling Kuta jalan kaki sama Kiprah, dan baru sadar kacamataku hilang di salah satu outlet. Setan.

Maa, aku mau pulang Maa...

Mungkin karena kecapean, kita bangunnya rada siang. Kita cuma sempat berenang dan harus check out jam 12. Arranger tour dan Secondand sudah tiba di Bali rupanya. Mereka nginap di Hotel Santika. Kita berenam meluncur kesana. Then we meet again, Mr.John Vesely, and of course you too, Mr.Preston. Sebelum terlalu sibuk, saya diajak sepupu saya jalan-jalan ke Joger dan makan Nasi (anjrit bajingan bangsat) Pedas (sekaliiiiii dunia akhirat) Bu Andhika.


Coba Mr.John, mana jempolnyaa?

Kita sudah harus siap-siap untuk checksound, ke Boshe dan make sure everything’s ok. Checksound nya agak makan waktu karena pianonya harus dipindahkan. Teman-teman 99 juga sudah sibuk dengan kerjanya masing-masing. Selesai checksound, kita pulang dulu. Sepanjang jalan saya liat bagaimana hasil karya dari laptop kesayangan ini bisa sampe sejauh ini dipasang.



You should look at this, Mom. Ini alasan saya lama pulang akhir-akhir ini.

Habis itu, saya balik ke hotel dan bersiap kembali ke Boshe jam 11an malam. Sampai di Boshe dan di room artist, saya rasa dingin sekali, seperti di Eropa (saya kayak sudah pernah ke Eropa saja). And the show is on. Penonton histeris. Saya kedinginan.










Seperti yang di Makassar, konser akustiknya memang keren. Diawali lagu-lagu album barunya yang notabene banyak yang belum hapal, konser akustik ini ditutup sama Fall For You.
So you think everything’s over? Hell not yet. Saya masih harus melayani puluhan fans yang dapat kesempatan foto bareng sama John karena beli merchandise nya. Dan masih dalam keadaan kedinginan dan kemengantukan.

Setelah konser dan tanda tangan yang super melelahkan itu, ternyata John maish mau ajeb-ajeb di Boshe. Sebagai L.O, saya mau tidak mau menemani. Tapi kemengantukan dan kedinginan tidak dapat dihindarkan. Time to back to hotel, sekaligus merayakan pertama kalinya naik taksi sendiri seumur hidupku. Dimana-mana, orang yang keluar dari tempat ginian itu ya mabuk, tapi saya malah bersin-bersin .__.

Bangun di Senin siang, tidak tau mau bikin apa, saya punya rencana untuk mencari kacamata yang hilang itu. Tapi memang sulit, pemirsa. Banyak jalan di Bali yang jalurnya berubah tiap waktu. Mungkin kacamatanya harus saya ikhlaskan, dan lebih memilih melaksanakan kewajiban ; Beli oleh-oleh, dan makan Burger King.

God Bless Junkfood
Malamnya kita berenam rencana mau ke Jimbaran. Secara, malam terakhir. Rencana pulang Rabu kami batalkan dengan banyak alasan. Tapi malam yang dipikir rencananya bakal seru itu berakhir dengan tragis. Hujan deras, berteduh di tempat penjual ikan yang baunya iyuh pangkat dua, dan pulang basah-basah. Saya kembali ke hotel, yang lain menikmati ajeb-ajeb di Legian.

Ojek ki, cewek?

For our last day in Bali, tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Waterbom Bali, yang memang jadi Waterbom terkeren di Indonesia (walaupun ini Waterbom pertama yang saya masuki). Belum puas memang, tapi harus berhenti karena hujan deras. Lucu rasanya datang ke Bali di musim hujan. Tidak seru man L
Tapi sudahlah, semuanya harus dinikmati kan? Kapan-kapan kita ke Bali lagi.

Mereka yang rindu PS3, Pallubasa, dan kekasih masing-masing.