Selasa, 02 Juli 2013

Selamat Ulang Tahun, Pak Nawir !!

1 Juli kemarin jadi hari yang spesial buat Paceku, ini sudah ultah kesekiannya pokoknyalah. Saya memang agak cemen dalam menghitung umur seseorang. Intinya, Paceku ulang tahun, dan saya sudah tau mau kasih kado apa.

Beliau itu Pegawai Negeri Sipil, yang hampir tiap Jumat pasti punya agenda olahraga pagi. Dan beliau itu tidak punya sepatu olahraga, menurutnya buat apa beli sepatu olahraga kalo cuma dipake tiap Jumat pagi? Akhirnya Paceku keseringan cuma pinjam sepatu sama saya, berhubung anaknya yang satu ini punya dua sepatu futsal, dan satunya kegedean, yang kegedean lah yang sering dipinjam.


Ini sepatu futsalku yang sering doski pinjam
 Mungkin karena keseringan pinjam sepatuku, paceku jadi tidak enakan. Belilah dia sepatu olahraga (yang sangat) abal-abal, pas ditanya 'kenapa beli sepatu begini Pak?' doski cuma jawab 'Mauji dipake tiap Jumat, yang penting ada dipake'.

Dan betul saja, sepatu itu cuma bertahan seminggu. Bahkan sudah rusak sebelum dipake.


Bukan, ini bukan sepatunya Maradona di Piala Dunia 80an.
Saya yang sudah terlanjur berpikir kalo Paceku sudah punya sepatu baru, dan merasa sepatu saya yang biasanya dipinjam terancam useless, jadilah saya melego nya di teman kampus, daaaaaan laku. Sepatu ini sebenarnya keren, saya juga suka warnanya, tapi selain kebesaran, sepatu ini juga punya bad memories lah, yang memang saya pikir sebaiknya dijual saja, sebelum perang dunia pecah.

Sepatu saya yang kebesaran sudah laku, dan sepatu Paceku rusak. Pertanyaan besarnya, Paceku nanti pake sepatu apa? Dan pertanyaan itu tidak terjawab sampai suatu pagi beliau ada acara gerak jalan.

"Mana sepatu mu yang ungu Ri?"
"Waduh, kujual mi, Pa"
"Yaah, pinjam pale yang ini' (Paceku waktu itu nunjuk satu sepatu futsalku yang pasti kekecilan)
"Nda cocok pasti, Pa. Kekecilan itu. Pakai ini saja" (saya pinjamkan salah satu sneakers ku yang baru dibeli beberapa bulan lalu)
"Iyo pale, inimo"

Sembari melanjutkan tidur, saya sudah kepikiran untuk belikan paceku sepatu olahraga. Sorenya saya jalan sama pacar, cari sepatu yang lumayan keren (dan murah). Dan terpilihlah sepatu ini.


Aduh, tag diskonnya kelihatan! Ketahuan deh -__-

Sepatu ini sukses jadi kado ulang tahun yang mungkin paling bermanfaat buat beliau. Sebelumnya saya memang jarang belikan beliau kado. Jadi tidak heran kalao Paceku senang sekali dapat kado seperti ini.
Sambil mencoba sepatunya, Maceku ternyata punya cerita menarik pas gerak jalan kemarin waktu paceku pinjam sneakers ku.

"Jadi waktu itu saya ajak Bapakmu ke dekat panggung, cuma dia tidak mau. Pas saya tanya kenapa, dia cuma bilang 'Saya tidak mau kasih kotor sepatunya Riri. Ini kan sepatu pinjaman" 

Saya tertawa, kami semua tertawa. Tapi dalam hati saya hampir nangis pas tau bagaimana Paceku betul-betul menjaga apa yang bukan miliknya. Walaupun secara tidak langsung bisa jadi uang beli sepatu itu dari dia juga.

Well setelah dites, ternyata sepatunya sempit. Dan saat blog ini ditulis, saya sudah tukar size nya. Sayang sekali model yang sama dengan ukurang yang agak besar sudah tidak ada. Akhirnya saya tukar sama yang seperti ini.

Bagusji?

Yaah agak norak mungkin untuk Bapak-Bapak umur 50an, tapi yang penting semoga dengan sepatu ini doski bisa olahraga dan gerak jalan tanpa harus takut sepatunya kotor. Karena sepatu ini khusus cuma buat beliau.

Selamat ulang tahun, Papa. Panjang umurki, sehat selalu. Saya sadar darah melawakta itu mengalir deras di saya. Dan saya juga mau, kegigihan, keuletan, dan semua hal yang baik bisa turun ke saya, dan adik-adikku.