Selasa, 11 Desember 2012

Semacam Liburan di Bali...


Saya sendiri lupa apa sudah pernah ke Bali atau belum. Mama saya bilang, saya sudah pernah kesana, tapi waktu itu masih bayi katanya. Mana sempat saya ingat?

Kedatangan ke Bali kali ini sebenarnya 50-50. 50 nya kerja, 50 nya lagi tidak terlalu kerja. Uangnya sudah lumayan lama saya tabung. Salah satu alasan terbesar saya kesana adalah, saya mau lihat langsung desain pertama saya yang dipake di luar Makassar. Is it cool ?

Saya berangkat Sabtu sore yang diawali adegan kejar-kejaran plus ojek karena macet total depan bandara. Saya, Fandy, Ilham, Adi, Kiprah dan Robin (Kami dari, 99 Entertainment!! *ala-ala boyband* ) beberapa saat lagi akan menjadi petualang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu~

Boyband (?)
Kita sampai di Bandara Ngurah Rai, Bali sekitaran jam 7 malam. Parahnya, kita sama sekali belum tahu mau tinggal dimana. Maklum, teman-teman arranger tour nya dari Immortal Live dan Secondhand nya baru datang besoknya. Setelah keliling Kuta hampir sejam, kita akhirnya terdampar di CK selama hampir dua jam. Waktu yang lumayan lama sampe harus dapat penginapan murah daerah Poppiies, Kuta. Saya taruh tas, dan keliling Kuta jalan kaki sama Kiprah, dan baru sadar kacamataku hilang di salah satu outlet. Setan.

Maa, aku mau pulang Maa...

Mungkin karena kecapean, kita bangunnya rada siang. Kita cuma sempat berenang dan harus check out jam 12. Arranger tour dan Secondand sudah tiba di Bali rupanya. Mereka nginap di Hotel Santika. Kita berenam meluncur kesana. Then we meet again, Mr.John Vesely, and of course you too, Mr.Preston. Sebelum terlalu sibuk, saya diajak sepupu saya jalan-jalan ke Joger dan makan Nasi (anjrit bajingan bangsat) Pedas (sekaliiiiii dunia akhirat) Bu Andhika.


Coba Mr.John, mana jempolnyaa?

Kita sudah harus siap-siap untuk checksound, ke Boshe dan make sure everything’s ok. Checksound nya agak makan waktu karena pianonya harus dipindahkan. Teman-teman 99 juga sudah sibuk dengan kerjanya masing-masing. Selesai checksound, kita pulang dulu. Sepanjang jalan saya liat bagaimana hasil karya dari laptop kesayangan ini bisa sampe sejauh ini dipasang.



You should look at this, Mom. Ini alasan saya lama pulang akhir-akhir ini.

Habis itu, saya balik ke hotel dan bersiap kembali ke Boshe jam 11an malam. Sampai di Boshe dan di room artist, saya rasa dingin sekali, seperti di Eropa (saya kayak sudah pernah ke Eropa saja). And the show is on. Penonton histeris. Saya kedinginan.










Seperti yang di Makassar, konser akustiknya memang keren. Diawali lagu-lagu album barunya yang notabene banyak yang belum hapal, konser akustik ini ditutup sama Fall For You.
So you think everything’s over? Hell not yet. Saya masih harus melayani puluhan fans yang dapat kesempatan foto bareng sama John karena beli merchandise nya. Dan masih dalam keadaan kedinginan dan kemengantukan.

Setelah konser dan tanda tangan yang super melelahkan itu, ternyata John maish mau ajeb-ajeb di Boshe. Sebagai L.O, saya mau tidak mau menemani. Tapi kemengantukan dan kedinginan tidak dapat dihindarkan. Time to back to hotel, sekaligus merayakan pertama kalinya naik taksi sendiri seumur hidupku. Dimana-mana, orang yang keluar dari tempat ginian itu ya mabuk, tapi saya malah bersin-bersin .__.

Bangun di Senin siang, tidak tau mau bikin apa, saya punya rencana untuk mencari kacamata yang hilang itu. Tapi memang sulit, pemirsa. Banyak jalan di Bali yang jalurnya berubah tiap waktu. Mungkin kacamatanya harus saya ikhlaskan, dan lebih memilih melaksanakan kewajiban ; Beli oleh-oleh, dan makan Burger King.

God Bless Junkfood
Malamnya kita berenam rencana mau ke Jimbaran. Secara, malam terakhir. Rencana pulang Rabu kami batalkan dengan banyak alasan. Tapi malam yang dipikir rencananya bakal seru itu berakhir dengan tragis. Hujan deras, berteduh di tempat penjual ikan yang baunya iyuh pangkat dua, dan pulang basah-basah. Saya kembali ke hotel, yang lain menikmati ajeb-ajeb di Legian.

Ojek ki, cewek?

For our last day in Bali, tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Waterbom Bali, yang memang jadi Waterbom terkeren di Indonesia (walaupun ini Waterbom pertama yang saya masuki). Belum puas memang, tapi harus berhenti karena hujan deras. Lucu rasanya datang ke Bali di musim hujan. Tidak seru man L
Tapi sudahlah, semuanya harus dinikmati kan? Kapan-kapan kita ke Bali lagi.

Mereka yang rindu PS3, Pallubasa, dan kekasih masing-masing. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar