Setelah memulai pekerjaan fixie kurang lebih satu bulan, akhirnya sang sepeda sudah jadi.. tattaraaaa!!
Yak, butuh banyak perjuangan memang, dari segi rupiah dan lain – lain. Tapi, tak ada yang lebih puas melihat frame sepeda yang sudah hampir 15 tahun di gudang akhirnya bangkit kembali. Walaupun budget yang ditaksir jauh dari perkiraan, its okelah karena saya batal ke Jakarta. Sebenarnya saya mau kesana akhir bulan ini, tapi batal karena beberapa hal, termasuk proposalku.
Oke, inilah beberapa kronologis terbentuknya sepedaku.. cekidot ;)
(Kalo ada yang masih bingung, baca part I nya dulu yaa)




Setelah itu, saya sempat break beberapa minggu karena dompet betul - betul kosong, padahal tinggal sedikit lagi. Tapi setelah terkumpul lumayan banyak, akhirnya proyek dilanjutkan kembali. Saya agak beruntung, karena budget yang saya perkirakan ternyata jauh dibawah target ketika dapat toko murah di ujung Jl. Veteran Utara.
Buat yang punya budget dikit, disini solusinya.

Banyak sekali perlengkapan yang saya beli disini. Dari perkiraan sekian rupiah, ternyata disini cuma setengahnya. Memang tidak branded, tapi ini betul - betul solusi buat yang mau ber-fixie hemat. (Haruska na bayar ini toko, sudahmi kupromosikanki).
Pulang dari toko, sepeda langsung dirakit. Bantuan dari teman - teman Cronous yang memang sudah lebih expert sangat membantu. Sebenarnya si Belalang Tempur (nama sepedaku) ini sudah bisa jadi, sayang seatpost nya kegedean, jadi mau ditukar dulu ke tokonya kembali.

Bantuan dari teman - teman Cronous. Thanks, guys!
Pulang dari toko, sepeda langsung dirakit. Bantuan dari teman - teman Cronous yang memang sudah lebih expert sangat membantu. Sebenarnya si Belalang Tempur (nama sepedaku) ini sudah bisa jadi, sayang seatpost nya kegedean, jadi mau ditukar dulu ke tokonya kembali.


Besoknya, pagi - pagi saya sudah ke toko tadi untuk kembalikan seatpost. Pas dapat Seatpost, akhirnya sang sepedapun jadi. Yang kurang hanya bannya yang belum dipompa.
9 Juli, si Battle Hooper (nama sepedaku versi Inggrisnya) saya gendong ke rumah salah satu temanku untuk dipompa dan sadelnya mau disetel kencang. Ban sudah dipompa, sadel sudah kuat, akhirnya sang Battle Hooper selesai.
This is it!
9 Juli, si Battle Hooper (nama sepedaku versi Inggrisnya) saya gendong ke rumah salah satu temanku untuk dipompa dan sadelnya mau disetel kencang. Ban sudah dipompa, sadel sudah kuat, akhirnya sang Battle Hooper selesai.

Bagaimana menurut kalian? saya sangat puas sama project yang satu ini. Ini jadi proyek habis - habisan pertamaku dan memang hasilnya sangat memuaskan. Memang, ada banyak yang berubah dari konsep awalnya. Misalnya dari model setir, dan beberapa warna. Tapi itu karena masalah teknis. Dan diluar itu, ini sudah luar biasa.
Sepeda langsung saya pakai keliling beberapa blok rumah. Senang sekali, biasa memakai sepeda yang sudah 'tidur' 15 tahun di gudang dan akhirnya bangkit lagi.
Sepeda ini resmi pertama kali keluar kompleks 10 Juli kemarin, waktu itu kita ikut rombongan funbike nya Frisian Flag (walaupun tidak terdaftar sebagai peserta).
Sepeda langsung saya pakai keliling beberapa blok rumah. Senang sekali, biasa memakai sepeda yang sudah 'tidur' 15 tahun di gudang dan akhirnya bangkit lagi.
Sepeda ini resmi pertama kali keluar kompleks 10 Juli kemarin, waktu itu kita ikut rombongan funbike nya Frisian Flag (walaupun tidak terdaftar sebagai peserta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar